Sasuke's Mangekyō Sharingan -->

Like

Your Identity Computer

IP

What time is it?

Monday, January 31, 2011

Kyou Akira: Teman Tetaplah Teman

Kyou Akira: Teman Tetaplah Teman: "

Teman Tetaplah Teman

Hari yang di nanti-nanti pun tiba. Putri bergegas menuju sekolah untuk berkumpul dengan teman-temannya. Mereka akan pergi ke Puncak untuk merayakan perpisahan bersama-sama. Sebelum berangkat menuju puncak, mereka berkumpul terlebih dahulu untuk menunggu temannya yang belum datang.
          “Put, nanti di bus aku duduk sebelah kamu yah ?” Kata Dilla
          “Hmm… iyah, Dill” Jawab Putri
Setelah semuanya sudah datang. Putri dan teman-temannya pun menaiki bus yang sudah terparkir di depan sekolah. Dan setelah semuanya sudah mendapat tempat duduk. Bus pun di berangkatkan.
          “Put, Dill, nanti sesampainya di Puncak, kita satu kamar bersama Astrid yah?” Sahut Mita dari bangku depan
          “Iya, Mit” Kata Putri
Putri, Dilla, Astrid dan Mita adalah teman dekat. Mereka selalu bersama-sama. Mereka pun bersaing secara sehat untuk menjadi juara di kelas. Walaupun mereka memiliki sifat yang berbeda-beda, tetapi mereka adalah teman yang kompak dan akrab.
          “Hore… Hore… Hore..” Teriak anak-anak karena telah sampai Villa
          “Akhirnya kita sampai juga yah” Kata Dilla
          “Sejuk sekali di sini” Sahut Astrid
          “Kita cari kamar yuk ?” Kata Mita sambil menarik tangan Astrid
Sesampinya di Villa, Anak-anak pun langsung bergegas menuju ke Atas untuk mencari kamar.
          “Anak-anak silakan kalian mencari kamar kalian masing-masing. Satu kamar terdiri dari 5 orang. Villa sebelah kanan untuk siswa putri dan sebelah kiri untuk siswa putra” Teriak Pak Puji selaku guru pembimbing dan wali kelas mereka
          “Ayo Put, Dill, kita ke kamar. Aku dan Astrid sudah menemukan kamar yang pas untuk kita” Sahut Mita sambil menarik Putri
          “Iya-iya Mit, tapi…” Kata Putri terpotong oleh Mita
          “Sudah ayo cepat, Astrid sudah menunggu di sana” Sambar Mita
          “Tapi Mit, kita lagi asik menikmati pemandangan di sini” Sahut Dilla dengan bawelnya..
          “Sudah kita rapihkan dulu saja barang-barang kita, nanti kita lanjutkan menikmati Pemandangannya” Kata Mita
          “Bener apa kata Mita, Dill. Ayo kita ke kamar dulu” Jelas Putri
***
Tepat pukul  7 malam, setelah makan malam. Anak-anak pun berkumpul kembali di Aula yang ada di Villa tersebut. Kita berkumpul untuk melihat jadwal kegiatan selama kita berada di Puncak. Setelah melihat jadwal kegiatan, anak-anak pun kembali menuju kamarnya masing-masing. Terdengar suara canda dan tawa di kamar yang di tempati oleh Putri, Dilla, Astrid, dan Mita. Mereka sedang bercerita mengenai masa-masa mereka kecil dulu. Ternyata Putri membawa kado Khusus untuk Astrid, Dilla dan Mita.
          “Teman-teman aku bawakan kado khusus untuk kalian” Kata Mita
          “Wow… Asik nih dapat kado dari Putri” Sahut Astrid
          “Ini buat kamu As yang berwarna Merah” Kata Putri sambil memberi kado kepada Astrid
          “Ah, senangnya. Makasih Putri” Jawab Astrid sambil menerima kado dari Putri
          “Nah, ini buat kamu Dill yang berwarna biru” Kata Putri sambil memberi kado berwarna biru ke Dilla “Dan ini kado berwarna kuning untuk kamu Mita” Sambung Putri
          “Makasih banyak putri” Teriak Dilla dan Mita
          “Sekarang, kalian buka kadonya. Dan jangan lupa sampahnya di buang di tong sampah yah. Hehe…” Canda Putri
          “Ya iya lah di buangnya di tong sampah masa di kolong kasur” Balas Dilla
Mereka pun tertawa dengan senangnya. Hingga larut malam mereka masih saja asik bercanda dan tertawa. Sampai akhirnya mereka di tegur oleh Pak Puji dan teman lelaki mereka.
***
Pagi harinya. Mereka pun bersiap-siap untuk merayakan acara perpisahan. Dengan semangat mereka bergegas menuju Aula. Sambil mendengarkan sambutan-ambutan dari kepala sekolah dan walikelas. Putri bertanya kepada Dilla, Astrid dan Mita
          “As, Dill, Mit kita kan akan berpisah, apa mungkin kita akan bertemu lagi ? Soalnya Astrid akan pindah ke luar kota, sedangkan kamu Mit, kamu ingin pindah rumah” Kata Putri
          “Put, tidak usah takut walaupun Astrid dan Mita akan pindah, tapi kita masih bisa kok berhubungan, kita kan bias telepon, atau sms atau kita bias lewat jarring social” Jawab Dilla
          “Benar itu Put” Sambar Astrid
          “Iyah benar itu Put, kita masih bias berhubungan kok dan kita tetap menjadi teman sampai kapan pun, walaupun jarak memisahkan kita, tapi kita masih dapat berhubungan, aku, Astrid dan Dilla akan selalu ingat kok sama kamu dan kenangan kita” Kata Mita
          “Jadi walaupun kita terpisah kita akan jadi teman selamanya” Sahut Putri
Akhirnya saat-saat yang di tunggu pun tiba, pesta perpisahan. Putri meneteskan air mata karena putri sedih harus berpisah dengan teman-temannya. Anak-anak yang lain pun meneteskan air matanya sambil bersalaman dan berpelukan dengan teman-teman yang lainnya.





Selesai

Sunday, January 30, 2011

Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli


PENGERTIAN IDEOLOGI

Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:

a.       Destut De Traacy :istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
b.      Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
1.      Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
2.      Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
 Wikipedia Indonesia:
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
Destertt de Tracy (2 april 2004)
Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu.
Descartes (5 mei 2004)
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
Machiavelli (1 agustus 2006)
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
Thomas H (23 oktober 2004)
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
Francis Bacon (5 januari 2007)
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
Karl Marx (1 mei 2005)
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
Napoleon (22 desember 2003)
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
Muhammad Muhammad Ismail (24 april 2007)
Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya?
Dr. Hafidh Shaleh (12 november 2008)
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.
Taqiyuddin An-Nabhani (17 juli 2005)
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah.
Gunawan Setiardjo:
Mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
Ramlan Surbakti:
Mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pragmatis. Ideologi yang doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang pragmatis, apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum hanya prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik.
Notonegoro:
Mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri: 1) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan; 2) Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai  caramemandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme). Pada intinya  Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya.

Friday, January 28, 2011

Function of Punctuation

Punctuation

We speak English with sound level variations, tone of voice changes, rate changes, and various facial expressions. Body posture and hand activity may contribute to comprehension of the spoken word (or detract).

Punctuation is, in part, an attempt to capture in writing the emphasis we are able to deliver orally.

Additionally, punctuation is a tool we use to organize word arrangements to facilitate readability.
comma

appositive
Mr. Radcliffe, the high school principal, will attend the regional school management conference.
The high school principal, Mr. Radcliffe, will attend the regional school management conference.
Master Sergeant Ramos, Delta Company First Sergeant, will be decorated for heroism, Monday.
Your TV program, the Moon Monkeys, is on.

The appositive further explains and is equivalent to the noun or noun phrase in apposition. The appositive is enclosed between commas. Note that the sentence can exist, satisfactorily, without the appositive. The appositive element is nonessential and is called a nonrestrictive element.
contrast
The citizen, no coward, challenged the councilman to account for the expenditures.
Dogs, unlike cats, form hunting bonds with humans.
Sunshine, never clouds, welcomes me each morning.

Note that the phrase that contrasts with the subject in each of these sentences is nonessential. The sentence would be grammatically correct if the contrast phrase were omitted. Nonessential sentence elements are often set off by commas.
parenthetical expressions

A parenthetical expression is a qualifying or explanatory remark. Parenthetical expressions are nonessential elements of information that can be enclosed in parentheses or set off with dashes or set off with commas.
I believe in democracy, always have, and I advocate participation in the political process.
Driving in Atlanta, a nightmare, is something I must do to make a living.
The Angel Fish, which sank during the hurricane, was built at this boat yard.

introductory word/phrase/clause

Gentlemen, start your engines.
Mr. Arthur, your plane has arrived.
Confidentially, I doubt the validity of that accusation.
If the responsibility were mine, I would stay until the crisis ended.
When you travel to Europe next summer, don't miss the opportunity to view the Parthenon.
To end the dispute, both parties made substantial concessions.
Flying erratically, the pilot triggered the national air defense response system.
Beneath the old red oak tree, you will find the buried treasure.
series

We tried reason, persuasion, and intimidation, but nothing worked.
Hudson, Nash, Packard, and DeSoto were once respected names in the automotive industry.
The Army, the Air Force, the Navy, the Marine Corps, and the Coast Guard are branches of the armed forces of the United States.
The US flag is red, white, and blue.
Fading light, rising mist, and ominous sounds chilled us to the bone.
"There was her father, her mother, her sister, her brother: Oh, I never see Maggie alone."

The final line is a lament from an old and nearly forgotten song.
compound/complex sentence

Cape Hatteras, NC, is frequently the destination of Atlantic hurricanes, and it is known as a ship's graveyard.
Although shipping is a possible terrorist entrée, commerce would grind to a halt if we searched every vessel.
Some 750 million people in 60 countries speak English, and it is the primary language in Australia, Canada (less Quebec), England, Ireland, New Zealand, Scotland, and the United States of America.

Observe that separation of the independent clauses in a compound sentence requires a comma and a conjunction. The first and third sentences are compound; each has two independent clauses. The second sentence starts with a subordiante clause which is separated from the independent clause by a comma.
broken quotation

"Precision guided, stand-off weapons do not distinguish between belligerent
and nonbelligerent," said Jones, "but the propaganda coming out of Washington

would have us believe otherwise."

In the sentence above a person named Jones has been quoted. The person quoting Jones put an explanatory note into the middle of the quotation. That remark tells the reader who is being quoted. Note carefully that the comma that marks the end of the first independent clause is contained within the quotation marks for that clause.

semicolon

The basic use of the semicolon is to separate two independent clauses.
conjunctive adverb

In the sentences below a semicolon is used to separate two independent clauses, but note that a conjunctive adverb is part of the connecting mechanism.
"I think; therefore, I am."

This task must be accomplished by the 9th of January; furthermore, it must be done professionally.

Dr. Ravi is a brilliant engineer who comes to us with a limited knowledge of English; thus, I am assigning him to work with Dr. Robertson who speaks Dr. Ravi's language.

We know that crime rates are high on Thursday nights when there is a full moon; consequently, this being a full moon Thursday, every available officer will be on duty tonight.

The first example sentence above is from philosopher, René Descartes (1569-1650), and is an answer to the question: How do you know you exist?
compound

A semicolon may be used to separate two independent clauses.
"Genetic science holds great potential for humanity; it should be funded generously."

In each of the two sentences below an explanatory attribute has been inserted into the sentence splitting the quotation into two parts. Note carefully the location of the semicolon in each sentence.
"Genetic science holds great potential for humanity;" said Dr. Jones, "it should be funded generously."

"Genetic science holds great potential for humanity"; said Dr. Jones, "it should be funded generously."

The semicolon in the first example is within the quotation marks. In the second example the semicolon is outside of the quotation marks. Contemporary grammars indicate that a semicolon or a colon should be placed outside of the quotation marks if this type of construction is utilized. However, there is no grammatical reason to place the semicolon or colon outside the quotation marks, and some older grammar books recommend placing those punctuation symbols inside the quotation marks. Why does this controversy exist? One theory is that typesetters once had difficulty fitting the semicolon or colon before the quotation mark.

The author of this English grammar makes two recommendations.

1. If you are associated with an organization that has a style manual, adhere to the guidance in the style manual—or the policies of the organization.

2. The best solution is to avoid splitting a quotation. Write an extra sentence attributing the quotation to the author or speaker.

colon

list

The colon is used in a sentence to separate an independent clause from a list. There are some additional uses for the colon as shown below.
The following people are to report to the school library at 10 am: Rebecca, Samuel, Hector, and George.

Send the following items immediately: tents, cots, water purification equipment, mosquito netting, and charcoal.

The colon is often used as shown in the example below.
Seminar Schedule

Monday:The Status of Public Health in the United States

Tuesday:The Role of the US Government in Public Health

Wednesday:The Race to Avert Catastrophe


salutation

The colon is used to separate a salutation from the remainder of a letter as shown below.
Dear Dr. Parker:

The annual diabetes conference will be held November 15th at the. . . .

time

The colon is used to separate hours from minutes in a time of day statement.
The time is 10:59 am.

The time is 2:30 pm.

parentheses

date

Parentheses are used to enclose dates or numbers and can be used to set off explanatory material.
The term parse is currently (circa 2003) enjoying popularity among computer programmers.

If a speaker utters the above sentence, the listener understands the date represented by the word currently. Print text requires insertion of the date, because someone may read the text at an unknown future time.
". . . from philosopher, René Descartes (1569-1650), and. . . ."

Parentheses are used in the excerpt above to enclose the dates representing the life span of René Descartes.
numbers

A parenthesis (singular) may be used to set off a number.
Select one of the following classes and enter your choice: 1) History of Modern Europe, 2) History of England, or 3) History of Medieval Europe.

Parentheses may be used to enclose numbers.
Summer Travel Choices

(1) Athens
(2) Cairo
(3) Bombay

brackets

Brackets can be used to indicate that an error is attributable to the original author.
"The ice core samples from the Edwards arktic [sic] expedition will be very useful."

The squared brackets containing sic indicate that the misspelling of arctic is attributable to the original author. The example shown below informs the reader that the words in brackets are not attributable to the author who is quoted. The words in brackets constitute an explanatory note.
"Bill Gregory was the best baseman we had that year [1929]."

Parentheses, brackets, and braces{ } are used to group terms in mathematics. Braces are used to hold statements in some computer program languages.


ellipses

Ellipses are periods. A series of three spaced periods in a sentence indicates an omission from a quoted sentence. The following example indicates that there is an omission at the beginning of the sentence and another omission at the end of the sentence.
". . . but during the second semester
we expect substantial improvement in test scores. . . ."

Note that there are four periods at the end of the sentence. The fourth period represents the normal punctuation mark. The final period at the end of the sentence should be replaced with a question mark or exclamation mark if the original author used a question mark or exclamation mark.

slash

The slash mark is used as a separator. One common use of the slash is shown below.
You may enroll in Botany 102 and/or Biology 108.

The slash mark in the sentence above provides a shortened method of saying: You may enroll in Botany 102 and Biology 108, or you may enroll in Biology 108. Another example appears in the sentence below.
The Sycamore Apartment Community amenities include washer/dryer connections.

exclamation mark

The exclamation mark at the end of a sentence signals surprise or astonishment. It is also used after a single word or expression called an interjection.
My taxes are lower than last year!

WOW! Great shot!

question mark

A question mark indicates that the sentence is a question.
Do you know where the public library is located?

Who wrote Origin of the Species?

If you were to spend a thousand dollars a day, every day, how long would it take to spend a billion dollars?

apostrophe

The apostrophe is used to indicate possession. The apostrophe is also used to indicate that a word is a contraction. A letter or letters have been omitted from a contracted word.
possession

This is Veronica's bracelet.

This is not James' handwriting.

In the first sentence above the ('s) is added to the name Veronica to indicate possession. In the second sentence the name James ends with the letter (s). Therefore, an (') is added after the (s) to indicate that possession is being addressed.
Fowler and Franklin's brief impressed the court.

The sentence above has a compound subject, the names of two people. Possession is indicated; the brief belongs to Fowler and Franklin. Note that only the proper noun nearer or nearest the verb acquires the (').
Richard's and Spike's automobiles were stolen last night.

The sentence above could be rewritten as follows. Richard's automobile was stolen last night, and Spike's automobile was stolen last night. In the sentence above Fowler and Franklin jointly own the brief that impressed the court. In the sentence about Richard and Spike separate ownership is indicated. Consequently, an apostrophe is used with each name.
The Attorney General's report is devastating.

The Attorneys' General report is devastating.

Attorney General is the title of an office holder. Each state has an attorney general. In the first example one attorney general has written a report. In the second example several attorneys general have collaborated to write a report.
contraction

can't (cannot)
you're (you are)
it's (it is)

Some American English speakers often drop the final (g) on words ending with ing. A written replication of the failure to enunciate the final (g) is accomplished with an apostrophe.
Just a Singin' in the Rain (1950s musical)
I'm goin' swimmin'.
I've been drivin' all night.

other

The correct spelling of some names incorporates an apostrophe.
O'Malley (person's name)
O'Brien (person's name)
O'Connor (person's name)

period

The period is used to mark the end of a sentence. It has also traditionally been used after abbreviations.
"Let me assert my firm belief that the only thing we have to fear is fear itself."

The automobile industry generated unparalleled economic activity in the United States.

NOTE. The first sentence above is attributable to former US President Franklin D. Roosevelt who made the statement during his first inaugural address on March 4, 1933. America was in the "Great Depression," and American citizens desperately needed hope and reassurance.
Mrs. Rodriguez (courtesy title for married woman)
Mr. Feldman (courtesy title for a man)
Ms. Pruitt (courtesy title for a woman regardless of martital status)

Miss Jaynes (courtesy title for an unmarried woman)

Mrs., Mr., and Ms. are abbreviations. The full spellings are rarely used, and the plural versions are rarely used. Consult your dictionary if you need either.

Abbreviations are a problem in the English language. Approximately 400,000 abbreviations have been identified. There are no widely observed spelling rules for abbreviations. Abbreviations are frequently used in specific fields of endeavor, but outsiders find it very difficult to interpret the meaning of those abbreviations. It is good practice to use only abbreviations your readers will recognize or explain each abbreviation where it first appears in your text.

US citizens will, of course, easily recognize these US Government agency abbreviations: FBI, CIA, DEA, DIA, ATF, USPS, NOAA, USA, USN, USCG, USAF, USMC, HHS, CDC, INS, FEMA, FMA, SSA, VA, FAA, IRS, OMB, FTC, NASA.

The trend is to use abbreviations without the customary period after each component.

We could write F.B.I., but in the computer era the trend is to write FBI.

underline

The underline or underscore is used to identify books and to draw attention to particular words.
If you want to identify a bird that is native to the Eastern United States, Stokes Field Guide To Birds: Eastern Region is a good choice.

During the typewriter era underlining was the customary way to identify a book. Computers offer the opportunity to italicize the title of the book. Either method is acceptable.
If you want to identify a bird that is native to the Eastern United States, Stokes Field Guide To Birds: Eastern Region is a good choice.

hyphen

Some English words or terms are customarily hyphenated. Some examples are given below. If you are uncertain whether a term should be hyphenated, consult your dictionary.
son-in-law      twenty-one      one-third      anti-American      president-elect

The numbers twenty-one through ninety-nine are hyphenated.

quotation marks

"Four score and seven years ago our fathers brought forth on this continent a new nation, conceived in liberty, and dedicated to the proposition that all men are created equal."

The quotation above is the opening sentence of President Abraham Lincoln's Gettysburg Address, November 19, 1863.

A quotation is an exact rendering of someone else's words, a verbatim quotation. The quotation marks (" ") are a signal that the words are rendered exactly as the original author wrote or spoke the words. A quotation usually requires attribution, i.e., identification of the author or the source. The Lincoln quotation above was obtained from a website: http://www.usinfo.state.gov/usa/infousa/facts/democrac/25.htm. The website author indicated that he/she obtained the quotation from The Collected Works of Abraham Lincoln, vol. 7 (1953-55), 22, Roy P. Basler, ed.

Attribution is an important part of quotation. Failure to recognize the source is called plagiarism, a form of stealing.
"We have met the enemy, and he is us." (Pogo cartoon by Walt Kelly)

If verbatim quotation is not possible or desirable, the words of another person may be paraphrased. Paraphrasing is stating the intent of the original writer or speaker in your own words. Quotation marks are not used, but it is necessary to attribute the source, and it is necssary to tell your readers or listeners that you are paraphrasing.

A long quotation may be deeply indented. Quotation marks may be omitted, but attribution is required.
The Demise of Courtesy

At a time long ago when travel was very dangerous, it became the custom for a friend or business associate to say to a departing traveler, I shall pray that God will keep you safe on your journey. That expression of genuine concern evolved over the centuries to: May God bless you, or May God go with you, and eventually, to Godspeed. During recent times as religious emphasis declined, the expression changed to May you have a good day or something similar. Whatever the expression, it was always the case that the speaker was extending effort, prayers, or genuine good wishes for the traveler or departing guest.

Now comes commercialization. The expression of civility and concern for the other person has been replaced by a rote command: Have a nice day. Corporate policies require service employees to use the now meaningless statement. It has been uttered, mechanically, so many times that it has become painful for both clerks and customers. It is a failed corporate substitute for employee training and leadership; it is no longer an expression of good will. In fact, some of us who traveled through Chicago's O'Hare air terminal a few years ago may remember the expression: "Have a nice day,  S-I-R-R-R",  uttered as a derogatory slur if we failed to donate money to a religious sect which used that high traffic location to badger people for donations.

After a particularly grueling 18 hour day, I dashed into a convenience store at 11:45 pm for a packet of aspirin. As I was departing, the clerk instructed me to: "Have a nice day".

I have a wish. It is my wish that every out-of-touch, overpaid, ivory tower executive would find the page in his company's employee training policy folder which demands that service employees continuously drool, Have a nice day, and rip it out. That would "make my day"!

The author of this on-line English grammar is also the author of the complaint that appears above in deeply indented format.

Quotation marks may be used to identify the title of an article that appears in a journal. The following representation is fictional.
Have you read "Ice Sculpting for Amateurs" in the July issue of Ice Age?

asterisk

An asterisk is used to draw attention to an explanatory footnote. The asterisk should identify only one footnote on a page. If a page needs more than one explanatory footnote, use numerical superscripts to identify each explanatory footnote.
The village of Knawbone*, IN once had a US post office.


------------------------------

*The former village of Knawbone was located in the scenic hills of Brown County, IN, an area that currently enjoys a brisk tourist business. A century ago starvation was not impossible, and the name, Knawbone, is indicative of the difficulty of survival in an earlier era.

changing the way we do things

Electronic systems and computerization are influencing our English usage practices. When automated address reading devices became available to the US Post Office, that organization ask patrons to omit punctuation because the punctuation induced reading errors. Letters addressed for transmission through the US Post Office are written without commas or periods as shown in the following example.
Dr Mary Maybank
2021 Mt Pleasant Blvd
Charleston SC 29000

You may encounter a similar situation if you use your computer to place an on-line order and are expected to give your phone number. A phone number has traditionally been written: (000) 000-0000. However, unless the computer programmer specifically programmed the system to accept the parentheses, the hyphen, and the white space, the computer program may reject the phone number. The problem is solved by writing the phone number as ten consecutive digits, e.g., 0000000000. Ten consecutive digits could easily cause a human to err when reading the number. Computers sense the digits correctly.

We have developed a million or more words using the 26 letters of the English alphabet. Computer programmers have adapted the existing symbols on the keyboard to new uses. The tilde ~, the underscore _, and the vertical line | are frequently used as separation symbols.

Monday, January 24, 2011

Pengertian & Unsur-unsur Pendidikan

Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan
Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya denga nbaik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsepdasar yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Bab II ini akan mengkaji pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan.

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Batasan tentang Pendidikan
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
2. Tujuan dan proses Pendidikan
a. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
b. Proses pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.


3. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)
PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16). Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)
Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:
a. Rasional
b. Alasan keadilan
c. Alasan ekonomi
d. Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek
e. Alasan perkembangan iptek
f. Alasan sifat pekerjaan
4. Kemandirian dalam belajar
a. Arti dan perinsip yang melandasi
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.
b. ¬Alasan yang menopang
Conny Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988; 14-16) mengemukakan alasan sebagai berikut:
 Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
 Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif.
 Para ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri.
 Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2. Orang yang membimbing (pendidik)
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Penjelasan:
1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
2. Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
C. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
1. Pengertian Sistem
Beberapa definisi sitem menurut para ahli:
a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
b. Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)

2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).

3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.

4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.
a. Cara memandang sistem
Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.
b. Masalah berjenjang
Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.
c. Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.
d. Saling hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
e. ¬Hubungan sitem dengan suprasistem
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.


5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
a. pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis.
b. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.
c. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.

6. Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.

7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.

Sumber Bacaan: Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Bab III Landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya

Bab III Landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan.
Bab III ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. Landasan-landasan pendidikan tersebut adalah filosofis, kultural, psikologis, serta ilmiah dan teknologi. Sedangkan asas yang dikalia adalah asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, kemandirian dalam belajar.
A.    LANDASAN PENDIDIKAN
1.     Landasan Filososfis
a.   Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme
1.     ­Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.
2.     Perenialisme
Perensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
3.     Pragmatisme dan Progresifme
Prakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
4.     Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
b.   Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan Nasional
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

2.     Landasan Sosiolagis
a.   ­Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi  pendidikan meliputi empat bidang:
1.     Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2.     hubunan kemanusiaan.
3.     Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4.     Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
b.   Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)
3.     Landasan Kultural
a.   Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
b.   Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.
4.     Landasan Psikologis
a.   Pengertian Landasan Filosofis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.
b.   Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.
5.     Landasan Ilmiah dan Teknologis
a.   Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke  dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
b.   Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat
B.    ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara  asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar.
1.     Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
Ø      Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
Ø      Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
Ø      Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
2.     Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.
Ø      Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
Ø      Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.
3.     Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).


Sumber Bacaan: Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta