Sasuke's Mangekyō Sharingan -->

Like

Your Identity Computer

IP

What time is it?

Saturday, June 12, 2010

Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.

Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa

Sejarah awal

Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.

Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di dasar laut tersebut terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut sekitar 500 m,di ujung piramid trsebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.
Penjelasan beberapa sumber

Berikut adalah penjelasan dari beberapa narasumber yang menyatakan keanehan Segitiga Bermuda bahwa di sana terdapat gas methan, dianggap kapal yang hilang di sana telah melampaui batas kargo, Pangkalan UFO, tempat berkumpulnya para setan golongan Jin (Istana Setan) dan ada yang mengatakan bahwa di sanalah terletak telaga "Air Kehidupan" yang sanggup membuat awet muda dan panjang umur.
Muatan berlebih
Peta tempat-tempat yang mengandung gas methana

Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.
Gas Methana dan pusaran air

Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas metana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.

Menurut Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Didaerah segitiga maut Bermuda, tapi juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir benua, terdapat "tambang metana". tambang ini terbentuk kalau gas metana menumpuk di bawah dasar laut yg tak dapat ditembusnya. Gas ini dapat lolos tiba2 kalau dasar laut retak. Lolosnya tdk kepalang tangung. Dengan kekuatan yg luar biasa, tumpukan gas itu menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawaan metanahidrat.

Air yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat sebagai "air bercahaya putih". Blow out serupa yg pernah terjadi dilaut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban. Regu penyelamat yang dikerahkan tidak menemukan sisa sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia yang menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan air yg semula naik ke atas tapi kemudian mengendap lagi didasar laut, menimbun mereka semua.
Gempa laut dan gelombang besar

Teori ini mengatakan gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal-kapal menjadi hilang kendali dan langsung menuju dasar laut dengan kuat hanya dalam beberapa detik. Adapun hubungannya dengan pesawat, maka goncangan dan gelombang kuat tersebut menyebabkan hilangnya keseimbangan pesawat serta tidak adanya kemampuan bagi pilot untuk menguasai pesawat.
Gravitasi

Gravitasi (medan graviti terbalik, anomali magnetik graviti) dan hubungannya dengan apa yang terjadi di Segitiga Bermuda; sesungguhnya kompas dan alat navigasi elektronik lainnya di dalam pesawat pada saat terbang di atas Segitiga Bermuda akan goncang dan bergerak tidak normal, begitu juga dengan kompas pada kapal, yang menunjukkan kuatnya daya magnet dan anehnya gravitasi yang terbalik.
Pangkalan U.F.O.

Pemerintah dan Akademis Independen A.S. mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan Pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia, sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam.
Istana Setan

Dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad, dikatakan bahwa pertemuan antara suhu panas dan dingin (sejuk) adalah ikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh Setan.[1] Karena menurut beberapa pendapat ada yang mengatakan bahwa Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas, sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat. Karena bermuda terletak di perairan Atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika. Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertembungan dua arus panas dari Afrika dan sejuk dari Amerika Utara.

Menurut beberapa orang muslim meyakini dengan hadist ini yang dianggap telah terjawab tentang misteri Segitiga Bermuda. Perkara-perkara aneh yang sering terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertembungan antara panas dan sejuk dan menganggap Istana Setan terletak secara tersembunyi di situ. Kemudian dikatakan pula bahwa Dajjal pada saat sekarang menetap di Segitiga Bermuda itu sampai pada menjelang akhir zaman ia akan keluar.
Air Kehidupan

Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah al-Arsy, segitiga bermuda merupan tempat titik terujung di dunia ini. Di tengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yg meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Nabi Khidzir bertahta sebagai penjaga sumber "Air Kehidupan" tersebut. Syaikh Imam Ma’rifatullah berkata kalau penyelamat akhir Zaman Imam Mahdi akan keluar dari Ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan.
Tempat yang indah dan berbahaya

Menurut sebuah naskah kuno menyatakan bahwa Raja Iskandar Agung pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian. Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk di datangi.[2]
Lorong waktu

Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.

Seorang ilmuwan Amerika yang bernama Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.

Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai berikut:

* Obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena terkadang ia akan membukanya.

* Lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku.

* Terhadap dunia fana (ruang fisik kita) di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.

Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.

Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.

Thursday, June 03, 2010

Hachiko (Real Story)

Hachikō (ハチ公 ?) (10 November 1923-8 Maret 1935) adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita. Ia terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya meninggal, Hachikō terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo.

Julukan baginya adalah Hachikō Anjing yang Setia (忠犬ハチ公 ,Chūken Hachikō?). Patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya telah menjadi salah satu marka tanah di Shibuya. Sewaktu membuat janji untuk bertemu di Shibuya, orang sering berjanji untuk bertemu di depan patung Hachikō.
[sunting] Kisah hidup
Patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya

Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.

Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store sekarang.

Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, bersama S dan John, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.

Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.

Nasib malang ikut menimpa Hachi karena Yae harus meninggalkan rumah almarhum Profesor Ueno. Yae ternyata tidak pernah dinikahi secara resmi. Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran.

Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya.

Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran kō (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō.

Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934, Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachikō.

Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun.

Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis.
Opset tubuh Hachikō di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Tokyo


Pada 8 Juli 1935, patung Hachikō didirikan di kota kelahiran Hachikō di Ōdate. tepatnya di depan Stasiun Ōdate. Patung tersebut dibuat serupa dengan patung Hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya (1937), kisah Hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).

Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Andō, anak laki-laki Teru Andō.

Pintu keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachikō disebut Pintu Keluar Hachikō. Sewaktu didirikan kembali tahun 1948, patung Hachikō diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur.

Wednesday, June 02, 2010

Kota Astral

Kabar dari alam baka menjangkau [kita/kami] [karena;sejak] waktu immemorial. Mereka memberi pengajaran [kita/kami], siaga [kita/kami] dan memberi [kita/kami] pelipur lara. Dari Saul berkonsultasi Samuel yang mati ( Samuel 28:1) pada [atas] arah Israel, kepada murid di (dalam) Galilee ( Matthew 28:16-28:20) yang dikunjungi oleh Guru setelah penyaliban. Dari Petrus bebas dari penjara oleh seorang malaikat [menyangkut] Tuhan ( Tindak 12:1-12:10) kepada suara Yang (mana) memandu Joan D´arc untuk keselamatan Perancis. Pesan pada [atas] status dari roh manusia setelah kematian sering tinggal tersembunyi di (dalam) kabar ini.

Kabar dari alam baka menjangkau [kita/kami] [karena;sejak] waktu immemorial. Mereka memberi pengajaran [kita/kami], siaga [kita/kami] dan memberi [kita/kami] pelipur lara. Dari Saul berkonsultasi Samuel yang mati ( Samuel 28:1) pada [atas] arah Israel, kepada murid di (dalam) Galilee ( Matthew 28:16-28:20) yang dikunjungi oleh Guru setelah penyaliban. Dari Petrus bebas dari penjara oleh seorang malaikat [menyangkut] Tuhan ( Tindak 12:1-12:10) kepada suara Yang (mana) memandu Joan D´arc untuk keselamatan Perancis. Pesan pada [atas] status dari roh manusia setelah kematian sering tinggal tersembunyi di (dalam) kabar ini.

Pesan menterjemahkan ke dalam kebiasaan dan bahasa yang sesuai [dari;ttg] [kali;zaman] mereka berbicara [kita/kami] sekitar lapisan-lapisan langit dan neraka, [di mana/jika] manusia temukan diri mereka dan hasil [dari;ttg] tindakan mereka. Ini jadilah lebih atau lebih sedikit tempat peristirahatan bahagia menurut status [yang] yang rohani [dari;ttg] penduduk/penghuni mereka. Di (dalam) banyak kejadian [yang] mereka mempunyai sejumlah puisi, seperti di Dante´S Ketuhanan Komedi, atau [yang] tersembunyi di bawah lambang dari yang agung mistik.

Bahkan baru-baru ini, serentak positivist ilmu pengetahuan, perubahan terus menerus kabar tidak stop. Sebaliknya, mulai 1848 [itu] telah tumbuh terus meningkat, menemukan menerangkan di (dalam) usaha kumpulan dan analisa [yang] yang dahsyat yang dilaksanakan oleh Allan Kardec. Mulai dengan “ Spirit´S Buku” ( 1857) mereka melanjut melalui/sampai “ Pekerjaan Anumerta” ( 1890), [yang] dijalin; terjalin oleh [itu] ‘ Pertunjukan modern Spirite’ ( 1858-1859). “ Untuk;Menjadi dilahirkan, untuk meninggal, untuk;menjadi dilahirkan lagi dan selalu bergerak maju”– beberapa rencana keberadaan manusia terbuka dari selubung, masing-masing diwarisi dengan tujuan [yang] sesuai nya di dalam pekerjaan evolusi yang agung.

Spiritism, satuan dalam pengajaran terdapat di pekerjaan Kardequian, telah mengorganisir dan menyebar pertukaran kabar antar menjelma/mewujudkan dan discarnate. Kelompok didirikan beberapa negara-negara. Di (dalam) negeri Brazilian bagaimanapun suatu propicious lingkungan untuk baiknya pekerjaan mediumnistic dan aplikasi [yang] praktis [menyangkut] Spiritist dalil ditemukan. Bezerra tidak Menezes, Caibar Schutel, Eurípedes Barsanulfo dan banyak (orang) yang lain [yang] dengan jelas menyebar “ Berita gembira”, bahwa benar-benar kematian tidak ada, bahwa kita menemukan diri kita di bawah studi fana di (dalam) dunia material ini, yang [itu] peluang peningkatan dan pekerjaan berlimpah-limpah “ banyak Father´S rumah susun”…

Di (dalam) suatu secara terus-menerus mengubah dunia, di mana daerah perihal berlangsung dan manusia alam semesta bagian dalam tinggal yang tak dikenal, paham materialisme(kebendaan nampak sedikit demi sedikit untuk memenangkan (di) atas semua penaklukan yang rohani, pengurangan menjadi dongeng alim semua syahadat yang religius [itu]. Di (dalam) dunia ini, Spiritism berdiri lurus/langsung, berbaris pemain depan di (dalam) penerangan/keringanan orang-orang. Di seluruh saat/momen ketika manusia temukan [sen]dirinya jauh dari Tuhan, suatu karya agung menunjukkan dia target tertinggi nya, membentuk [untuk] selamanya perilaku masa depan generasi.

Bahkan baru-baru ini, serentak positivist ilmu pengetahuan, perubahan terus menerus kabar tidak stop. Sebaliknya, mulai 1848 [itu] telah tumbuh terus meningkat, menemukan menerangkan di (dalam) usaha kumpulan dan analisa [yang] yang dahsyat yang dilaksanakan oleh Allan Kardec. Mulai dengan “ Spirit´S Buku” ( 1857) mereka melanjut melalui/sampai “ Pekerjaan Anumerta” ( 1890), [yang] dijalin; terjalin oleh [itu] ‘ Pertunjukan modern Spirite’ ( 1858-1859). “ Untuk;Menjadi dilahirkan, untuk meninggal, untuk;menjadi dilahirkan lagi dan selalu bergerak maju”– beberapa rencana keberadaan manusia terbuka dari selubung, masing-masing diwarisi dengan tujuan [yang] sesuai nya di dalam pekerjaan evolusi yang agung.

Spiritism, satuan dalam pengajaran terdapat di pekerjaan Kardequian, telah mengorganisir dan menyebar pertukaran kabar antar menjelma/mewujudkan dan discarnate. Kelompok didirikan beberapa negara-negara. Di (dalam) negeri Brazilian bagaimanapun suatu propicious lingkungan untuk baiknya pekerjaan mediumnistic dan aplikasi [yang] praktis [menyangkut] Spiritist dalil ditemukan. Bezerra tidak Menezes, Caibar Schutel, Eurípedes Barsanulfo dan banyak (orang) yang lain [yang] dengan jelas menyebar “ Berita gembira”, bahwa benar-benar kematian tidak ada, bahwa kita menemukan diri kita di bawah studi fana di (dalam) dunia material ini, yang [itu] peluang peningkatan dan pekerjaan berlimpah-limpah “ banyak Father´S rumah susun”…

Di (dalam) suatu secara terus-menerus mengubah dunia, di mana daerah perihal berlangsung dan manusia alam semesta bagian dalam tinggal yang tak dikenal, paham materialisme(kebendaan nampak sedikit demi sedikit untuk memenangkan (di) atas semua penaklukan yang rohani, pengurangan menjadi dongeng alim semua syahadat yang religius [itu]. Di (dalam) dunia ini, Spiritism berdiri lurus/langsung, berbaris pemain depan di (dalam) penerangan/keringanan orang-orang. Di seluruh saat/momen ketika manusia temukan [sen]dirinya jauh dari Tuhan, suatu karya agung menunjukkan dia target tertinggi nya, membentuk [untuk] selamanya perilaku masa depan generasi.

“ NossoBahkan baru-baru ini, serentak positivist ilmu pengetahuan, perubahan terus menerus kabar tidak stop. Sebaliknya, mulai 1848 [itu] telah tumbuh terus meningkat, menemukan menerangkan di (dalam) usaha kumpulan dan analisa [yang] yang dahsyat yang dilaksanakan oleh Allan Kardec. Mulai dengan “ Spirit´S Buku” ( 1857) mereka melanjut melalui/sampai “ Pekerjaan Anumerta” ( 1890), [yang] dijalin; terjalin oleh [itu] ‘ Pertunjukan modern Spirite’ ( 1858-1859). “ Untuk;Menjadi dilahirkan, untuk meninggal, untuk;menjadi dilahirkan lagi dan selalu bergerak maju”– beberapa rencana keberadaan manusia terbuka dari selubung, masing-masing diwarisi dengan tujuan [yang] sesuai nya di dalam pekerjaan evolusi yang agung.

Spiritism, satuan dalam pengajaran terdapat di pekerjaan Kardequian, telah mengorganisir dan menyebar pertukaran kabar antar menjelma/mewujudkan dan discarnate. Kelompok didirikan beberapa negara-negara. Di (dalam) negeri Brazilian bagaimanapun suatu propicious lingkungan untuk baiknya pekerjaan mediumnistic dan aplikasi [yang] praktis [menyangkut] Spiritist dalil ditemukan. Bezerra tidak Menezes, Caibar Schutel, Eurípedes Barsanulfo dan banyak (orang) yang lain [yang] dengan jelas menyebar “ Berita gembira”, bahwa benar-benar kematian tidak ada, bahwa kita menemukan diri kita di bawah studi fana di (dalam) dunia material ini, yang [itu] peluang peningkatan dan pekerjaan berlimpah-limpah “ banyak Father´S rumah susun”…

Di (dalam) suatu secara terus-menerus mengubah dunia, di mana daerah perihal berlangsung dan manusia alam semesta bagian dalam tinggal yang tak dikenal, paham materialisme(kebendaan nampak sedikit demi sedikit untuk memenangkan (di) atas semua penaklukan yang rohani, pengurangan menjadi dongeng alim semua syahadat yang religius [itu]. Di (dalam) dunia ini, Spiritism berdiri lurus/langsung, berbaris pemain depan di (dalam) penerangan/keringanan orang-orang. Di seluruh saat/momen ketika manusia temukan [sen]dirinya jauh dari Tuhan, suatu karya agung menunjukkan dia target tertinggi nya, membentuk [untuk] selamanya perilaku masa depan generasi.

“ Nosso Lar” ( atau “ Perbintangan Kota besar” di (dalam) bahasa Inggris saat ini Versi) yang muncul di atas bumi di (dalam) 1943 melalui/sampai mediumship Francisco Xavier dan yang diterbitkan oleh Spiritist Brazilian Federasi ( FEB). Buku menceritakan (kepada) [kita/kami] pengembaraan suatu dokter [yang] berangkat [yang] memperkenalkan [sen]dirinya di bawah nama samaran [itu] “ André Luiz” ( lihat prakata [oleh/dengan] Emmanuel dan J Haddad). Pengarang menyingkapkan suatu masyarakat rohani, suatu jajahan pekerjaan menempatkan di [dalam] sekitar, hampiran bumi Permukaan, [di mana/jika] orang temukan yang bahagia untuk hasil [satu/ orang] [yang] sedih bertindak setelah yang mencapai “ sebelah” tentang hidup. Jauh dari abstrak atau bantahan semata-mata filosofis, André Luiz membicarakan kenyataan [yang] yang nyata [dari;ttg] roh tidak sempurna masih hidup, bekerja dan menyiapkan diri mereka untuk yang berikutnya life’s perjuangan.

“ Nosso Lar” adalah suatu pengembangan masyarakat, banyak serupa kepada [satu/ orang] yang terestrial [itu]. [Itu] memajang banyak pola teladan [menyangkut] masyarakat Brazilian pada ketika, meramalkan yang lain yang akan [muncul/bangun] di (dalam) tahun berikut . Penggunaan suatu perbandingan, “ Nosso Lar” adalah semacam Rio spiritualized tidak Janeiro atau, lebih persisnya, Rio adalah suatu material “ Nosso Lar” sepanjang banyak dari penduduk/penghuni nya datang dari jajahan rohani ini.

Meletakkan ke samping corak Brazilian dari jajahan, “ Nosso Lar” adalah suatu contoh universal. Di mana saja roh manusia pergi setelah kematian, apakah (itu) suatu jajahan rohani dari suatu Bahasa Inggris yang mengatakan negeri atau suatu kota rohani di (dalam) India jaman kuno, [itu] selalu temu [dirinya] sendiri, mengalahkan masa lampau kekeliruan atau penaklukan, kasih sayang terkasih atau musuh bagian dalam. Di (dalam) [satu/ orang] kata, [itu] pergi ke suatu tempat dengan mana [itu] mempunyai gaya gabung/hubungan dekat kuat. Dan kemudian, barangkali di bawah pembalut luka atau kebiasaan berbeda, roh temukan suatu kenyataan banyak serupa kepada orang diungkapkan oleh André Luiz.

Maka kita betul-betul merekomendasikan [bagi/kepada] semua kawanku yang terhormat [kita/kami] [adalah] pembacaan [dari;ttg] pekerjaan ini. Kita juga berharap bahwa itu dapat memperkuat kepastian di (dalam) alam baka dan di (dalam) peribahasa “ tanpa derma tidak ada keselamatan” [seperti/ketika] [ia/nya] [bagi/kepada] banyak peserta Brazilian. Kita berkomentar bahwa [hanya;baru saja] setelah edisi [dari;ttg] buku ini, seolah-olah menguatkan suatu pengajaran praktis [oleh/dengan] Bezerra tidak Menezes, Brazil lihat penampilan dari banyak Spiritist kelompok berkait dengan yang ideal sosial dan bantuan rohani bekerja. Dengan cara ini, Spiritism menjadi salah satu [dari] sekolah pikiran [yang] yang terkemuka di (dalam) Brazil. Terima kasih pada buku ini , kita temukan hari ini bantuan bekerja di mana-mana, tak peduli bagaimana kecil Spiritist kelompok.

[Yang] akhirnya, kita bermaksud mengingat salah satu [dari] pesan [yang] yang paling kuat [dari;ttg] buku ini: “ pekerjaan nampak ketika pekerja adalah siap”. Mari kita (adalah) di (dalam) [jasa;layanan] [dari;ttg] para saudari dan saudara laki-laki terkasih [kita/kami], yang [itu] Tuhan akan membuka gerbang yang tertutup, penempatan [kita/kami] di posisi yang tepat [di mana/jika] tangan diperlukan kekurangan.

Astral City

News from the afterlife reach us since time immemorial. They teach us, alert us and give us solace. From Saul consulting the dead Samuel (Samuel 28:1) on the direction of Israel, to the disciples in Galilee (Matthew 28:16-28:20) visited by the Master after crucifixion. From Peter freed from prison by an angel of the Lord (Acts 12:1-12:10) to the voices which guided Joan D´arc for the salvation of France. Messages on the state of the human spirit after death often remains hidden in these news.

Messages translated into the proper language and customs of their times speak us about heavens and hells, where human beings find themselves and the results of their actions. These are more or less happy resorts according to the spiritual state of their inhabitants. In many instances they are covered with poetry, as in Dante´s Divine Comedy, or hidden under the symbols of the great mystics.

Even recently, at a time of positivist science, the flux of news did not stop. On the contrary, starting in 1848 it has grown increasingly, finding elucidation in the gigantic effort of analysis and compilation carried out by Allan Kardec. Starting with “The Spirit´s Book” (1857) they continued through “Posthumous Works” (1890), strongly intertwined by the ‘Revue Spirite’ (1858-1859). “To be born, to died, to be born again and always move forward” – the several plans of human existence are unveiled, each one endowed with its proper aim within the great work of evolution.

Spiritism, the set of teachings contained in Kardequian works, has organized and spread the interchange of news among incarnate and discarnate. Groups were established in several countries. In the Brazilian lands however a propicious environment for good mediumnistic work and practical application of the Spiritist postulates was found. Bezerra de Menezes, Caibar Schutel, Eurípedes Barsanulfo and many others vividly spread the “Good news”, that actually death does not exist, that we found ourselves under transitory study in this material world, that opportunities of work and improvement abound in the “many Father´s mansions”…

In a continuously changing world, in which the domain of matter takes place and the human inner universe remains unknown, materialism seems little by little to triumph over all the spiritual conquests, reducing to pious myths all the religious creeds. In this world, Spiritism stands up straight, marching forward in the enlightenment of people. At the very moment when man find himself far from God, a masterpiece shows him his supreme target, shaping forever the behavior of future generations.

“Nosso Lar” (or “The Astral City” in the present English version) appeared on Earth in 1943 through the mediumship of Francisco Xavier and edited by the Brazilian Spiritist Federation (FEB). The book tells us the odyssey of a recently departed physician who introduces himself under the pen name “André Luiz” (see forewords by Emmanuel and J Haddad). The author discloses a spiritual society, a colony of work located in the vicinity of the Earth surface, where one finds the happy of sad results of one acts after reaching “the other side” of life. Far from abstractions or purely philosophical argumentation, André Luiz speaks about the actual reality of imperfect spirits still alive, working and preparing themselves for the next life’s struggles.

“Nosso Lar” is an evolving society, much similar to the terrestrial one. It displays many patterns of the Brazilian society at the time, forecasting other ones that would arise in the following years. Using a comparison, “Nosso Lar” is a kind of spiritualized Rio de Janeiro or, more exactly, Rio is a material “Nosso Lar” in so far as many of its inhabitants come from this spiritual colony.

Putting aside the Brazilian feature of the colony, “Nosso Lar” is an universal example. Wherever the human spirit goes after death, be it a spiritual colony of an English speaking country or a spiritual town in ancient India, it always meets itself, carrying its conquests or past mistakes, beloved affections or inner enemies. In one word, it goes to a place with which it has strong affinities. And then, perhaps under different customs or dressings, the spirit finds a reality much similar to the one revealed by André Luiz.

So we strongly recommend to all our dear friends the reading of this work. We also hope that it can consolidate the certainty in the afterlife and in the maxim “without charity there is no salvation” as it did to many Brazilian fellows. We remark that just after the edition of this book, as if reinforcing a practical teaching by Bezerra de Menezes, Brazil saw the appearance of many Spiritist groups attached to the ideal of social and spiritual assistance works. In this way, Spiritism became one of the leading schools of thought in Brazil. Thanks to this book, we find today assistance works everywhere, no matter how small the Spiritist group.

Finally, we would like to recall one of the strongest messages of this book: “work appears when the worker is ready”. Let us be in the service of our beloved sisters and brothers, that God will open the closed gates, placing us at the exact position where required hands lack.