Sasuke's Mangekyō Sharingan -->

Like

Your Identity Computer

IP

What time is it?

Wednesday, November 17, 2010

History Of Lanz Family

History of Lanz Family

Ini semula berawal dari sebuah Kerajaan yang makmur bernama Astral Kingdom. Semua rakyatnya hidup rukun dan damai. Tapi, suatu hari datang bencana yang sangat besar. Selama 2 tahun berturut-turut tidak ada setetes air, tanah yang tandus, dan banyaknya orang yang kelaparan. Suatu hari di Kerajaan, lahirlah seorang anak yang mewarisi darah Lanz sejati yang diberi nama Cheat Lanz. Setelah kejadian itu, semuanya kembali seperti semula. Sejak kejadian itu sebagian warga memanggilnya Ken yang artinya putra dari langit. Raja dan Ratupun hidup bahagia.
7 tahun setelah kejadian itu Cheat menjadi anak yang Pandai, Cerdas, dan Tangkas. Tidak ada orang yang bisa menandinginya. Cheat adalah Seorang Knight yang sangat hebat. Semuanya hidup rukun dan berdampingan. Akan tetapi, tak lama setelah itu datang Iblis dari Neraka. Dia datang dan mengacaukan semuanya. Cheat yang waktu itu melihatnya langsung menyerangnya. Cheatpun bertarung dengannya. Si Iblis hanya tertawa melihat seorang anak kecil memainkan pedang. Lalu, Cheat menggunakan skillnya. Si Iblis dapat dengan mudah menghindarinya. Si Iblis lalu menggunakan ilmunya dan Cheatpun pingsan.
Si Iblis lalu mempunyai akal. Dia berpikir akan menggunakan tubuh anak itu untuk menyerang Kota. Si Iblis lalu merasuki tubuhnya. Lalu, Si Iblis menghancurkan kota dalam sekejap. Akan tetapi, kejadian itu tidak berlangsung lama. Cheatpun akhirnya sadarkan diri. Dia sadar bahwa yang telah melakukannya adalah Si Iblis itu. Lalu, Cheat mencari Iblis yang merasuki tubuhnya itu didalam tubuhnya.
Cheat lalu mencarinya disetiap pikirannya. Akhirnya, Cheat menemukan dimana dia bersembunyi. Dia lalu bertanya kepada Si Iblis “Siapa kau sebenarnya?”. “Aku adalah Iblis dari Neraka, namaku Slayer Of God. Aku datang kesini untuk menguasai dunia ini”, kata sang Iblis.
Cheat lalu mengeluarkan jurus rahasianya. Slayer Of God lalu membeku dan tidak bisa bergerak. Cheat lalu menyegelnya dengan tekniknya. Sejak kejadian itu, Cheat pergi mengembara seorang diri tanpa memberi tahu siapapun.
Cheat berjalan seorang diri di Padang Rumput yang luas bernama Golden Plain. Dia menyusuri Padang itu sampai dia kelelahan. Saat dia beristirahat di sebuah batu besar, tiba2 datang seekor burung yang hingap di batu itu.
Burung itu kemudian berbicara dengan Cheat “Hai, anak muda. Apa yang sedang kamu lakukan didekat batu ini?”. Sontak Cheatpun terkejut dengan apa yang telah ia dengar. Cheat lalu bertanya kepada burung tsb “ Siapa kamu?”. Burung tsb menjawab “Aku adalah Dewi Rumput”.
“Dewi Rumput, jawab Cheat”. Cheat lalu berkata “Saya sedang  beristirahat disini”. “Baiklah, kalau begitu pergilah kau ke Utara. Disana kau akan menemukan Gunung. Carilah orang yang tinggal disana. Dia akan menjadi gurumu. Untuk berjaga – jaga kau bawalah ini untuk perjalananmu nanti, kata Dewi Rumput sambil menjatuhkannya”. “Apa ini? tanya Cheat”. Tanpa berkata apa – apa Dewi Rumput kemudian menghilang.
Setelah beristirahat, ia pun melanjutkan perjalanannya. Tak lama setelah melewati padang Golden Plain, ia melihat ada gunung meletus. Ia lalu memasuki gunung tsb tanpa ragu – ragu. Ia lalu menelusuri lorong – lorong gua yang ada didalamnya. Dia sadar bahwa ada banyak jebakan di Gunung itu. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah rumah yang sangat kecil.
Ia lalu mengedor – gedor pintu dan si Pemilik rumahpun keluar. “Oh, ada tamu. Ayo silahkan masuk,” kata si Pemilik rumah sambil mempersilahkan duduk. “Sudah lama sekali tidak ada yang pernah berani datang kesini. Apalagi di Gunung ini banyak jebakannya. Kau benar – benar hebat bisa melewati rintangan yang kubuat. Ada keperluan apa kamu datang kesini?” tanya si Pemilik rumah.
“Namaku adalah Cheat. Aku kesini karna aku diperintah oleh Dewi Rumput untuk kesini. Tuan jadikan aku muridmu. Aku ingin menjadi kuat,” jawab Cheat sambil memohon.
“Baiklah, kalau begitu. Karena, ini adalah perintah Dewi Rumput, aku tidak bisa menolak. Namaku adalah Gan Ning, panggil saja aku Gan,” kata Gan Ning. Sejak saat itu, Cheat tinggal bersama Gan Ning selama 2 Tahun. Selama 2 Tahun, Cheat banyak belajar darinya. Cheat diajari membuat pedang, baju, sepatu dan lain – lain.
Tidak terasa sudah 2 tahun Cheat tinggal disana. Cheat merasa harus pergi. Cheat lalu berpamitan dengan Gan Ning dan ia pun pergi. Dia lalu pergi ke Barat. Setelah lama berjalan jauh akhirnya ia pun menemukan sebuah kota yang bernama Kota Chamber. Dia lalu bertanya dengan seorang Kakek yang bekerja sebagai Pengrajin Besi.
“Kakek aku mau tanya, Apa nama kota ini, kek?”. “Ini adalah Kota Chamber. Kota yang sederhana tp, memiliki petarung – petarung yang kuat.  Apa kau baru disini?”, tanya si Kakek. “Iya, kek. Saya baru disini. Kek, jika kota ini memiliki petarung – petarung yang kuat. Kenapa tidak ada disini tidak ada Dojo atau tempat latihan,” tanya Cheat kepada Kakek. “Dulunya ada, tetapi sejak perang yang terjadi pada 2 tahun lalu. Tempat itu sudah lenyap tak berbekas,” jawab si Kakek.
Cheat lalu bertanya “Apa disini ada petarung yang kuat?”. “Sebenarnya ada ttp, dia sekarang sedang berlatih di G. Bone, jawab si Kakek sambil menghisap cerutunya. “Jika kau ingin kesana kau sebaiknya ditemani oleh anakku. Tha, kemarilah, kata si Kakek sambil memanggil anaknya. Lalu, keluarlah anaknya. “Tha, apa kau bisa mengantarkan orang ini ke G. Bone?,” tanya si Kakek. Tha lalu menjawab, “Bisa , kek. Memang aku harus mengantarkannya kemana. Ke Gunung Bone,” jawab si Kakek. “Baiklah, kalau begitu. Mari tuan ikuti saya,” kata Tha sambil menunjukan jalannya.
Lalu, Cheat dan Tha pergi ke G. Bone. . Tha, sebarapa jauh  jika kita berjalan dari Kota ke G. Bone? Ehmmm...... Entahlah, mungkin sekitar 4 km. Baiklah, kalau begitu. Kita lari saja bagaimana. Baiklah, kita lomba dari sini sampai ke G. Bone. Mereka pun berlari.
Mereka lalu saling mendahului antara satu sama yang lain. Saat ditengah perjalanan tiba – tiba datang seekor Harpy yang sangat besar. Tha dengan cepat mengeluarkan Pedangnya dan mengeluarkan jurusnya. Dalam sekali tebasan saja Harpy tersebut mati. “Aku tdk tahu kau seorang Swordman,” kata Cheat yang penasaran. Tha tersenyum dan menjawab, “Aku hanya seorang yang payah. Aku masih amatiran, aku masih bukan apa – apa dibandingkan kau.” “Tapi, Skillmu cukup hebat,” kata Cheat. “Skillku masih bukan apa – apa dibandingkan kau,” jawab Tha yang merendahkan dirinya. “Jurus yang kau gunakan sebelumnya belum pernah kulihat,” jawab Cheat yang sedikit mengagumi jurus Tha.
“Jurus itu aku ciptakan saat aku melawan Agnir (Naga Flame lvl 4),” jawab Tha. “Kau berarti sudah pernah bertemu dengan Naga sebelumnya,” tanya Cheat yang masih penasaran. Tha hanya tersenyum. “Oh, ya.  Tuan Cheat. Tolong jangan katakan pada Kakekku soal ini,” kata Tha sambil memohon. “Baiklah, rahasia ini akan ku simpan baik – baik,” kata Cheat sambil menyakinkan. Setelah lama berbincang – bincang akhirnya mereka sampai di G. Bone. Saat mereka melewati jalan – jalan di Gunung tsb mereka mendengar bahwa ada yang sedang bertarung di Gunung tsb.
Saat dilihat lihat ternyata yang sedang bertarung adalah Sin. Dia ternyata sedang bertarung dengan 30 Harpy. Tiba – tiba Tha berkata, “Kita harus menolongnya. “Tidak usah, aku ingin melihat kemampuannya dulu,” jawab Cheat. Sin lalu mengeluarkan jurus andalannya, Viper Assault. Para Harpy itu pun lalu berjatuhan ttp, ada 13 Harpy yang masih selamat. “Gawat, para Harpy itu ternyata masih hidup,” kata Sin yang sedang terdesak. Cheat lalu mengeluarkan jurusnya, Black Shadow Slash. Para Harpy musnah menjadi debu. “Teknik siapa itu? Tanya Sin dalam hati.
“Siapa disana,” kata Sin sambil bersiaga. “Ini aku,” Tha. Aku membawa seseorang yang ingin bertarung denganmu,” kata Tha sambil menunjukan orangnya. “Yang tadi itu jurusmu, bernarkan?,” tanya Sin yang penasaran. “Ya,” jawab Cheat.  “Aku belum pernah melihat jurus itu sebelumnya. Jurus apa itu?,” tanya Sin yang masih penasaran.
“Itu Jurus biasa, bukan jurus yang mematikan,” jawab Cheat sambil meyakinkan. Dalam hati, Sin berkata “Tetapi, yang tadi itu nampaknya bukan jurus sembarangan. Dia bisa membuat lawannya menjadi debu.” “Jurus yang sangat hebat,” kata Sin. Cheat lalu berkata, “Terima kasih atas pujiannya.” “Apa yang kau inginkan?, tanya Sin. Cheat lalu berkata, “Bertarunglah denganku, Sin.” Sin lalu menjawab, “Baiklah, kalau begitu.” “Tp, aku ingin bertarung denganmu 7 hari setelah hari ini,” kata Cheat. “Kenapa?” tanya Sin. “Aku ingin kau kuat terlebih dahulu,” kata Cheat. Sin lalu bertanya, “Apa kau pikir aku ini masih belum terlalu kuat?.” “Tidak, jawab Cheat. Kau sudah cukup kuat tetapi, tampaknya kau masih belum menguasai jurusmu itu.” “Sin berkata dalam hati, “Ternyata dia tahu sampai sedetail itu. Siapa dia sebenarnya?”
Mereka bertiga pun kembali ke Kota Chamber. Saat di kota Cheat lalu tiba – tiba menghilang. 3 hari setelah itu, Cheat muncul dengan pedang barunya. “Aku kembali,” kata Cheat yang baru kembali. “Oh, ternyata kau Cheat,” jawab Kakek yang sedikit terkejut. Kakek lalu bertanya, “Kemana saja kau 3 hari ini menghilang?.” “Aku baru dari kota Synesta,” jawab Cheat. Aku mencari pedang yang cocok utkku. “Kau baru dari Synesta,” jawab Kakek yang sedikit terkejut. “Bagaimana kau bisa kembali secepat itu? tanya Kekek yang penasarang. “Itu tidak penting,” jawab Cheat. “Siapa dia ini sebenarnya? tanya Kakek dalam hati. “Oh, ya! Cheat, ini utkmu.” “Apa ini?” tanya Cheat.  “Sebuah kalung! Bagus sekali. Ini benar utkku. Terima kasih,” kata Cheat.
“Bagaimana cocok denganmu?” tanya Kakek.  “Ya, kurasa cocok,” jawab Cheat. “Tp, mungkin lebih cocok dengan Tha.” Cheat lalu menghampiri Tha yang sedang menjemur pakaiannya dibelakang rumah. “Tha,” kata Cheat yang baru kembali dari Synesta. “Oh, Cheat. Apa kabar kemana kau menghilang 3 hari ini?” tanya Tha. “Aku mencari pedang,” jawab Cheat. “Pedang? Mana coba aku lihat,” kata Tha sambil melihat pedang Cheat. Saat dilihat ternyata pedang yang hebat. Lalu, karna pedangnya ada 2 jadi Cheat memberikannya 1 utk Tha. “Tha, ini utkmu, kata Cheat sambil memberikan pedang itu kepada Tha. “Untukku, terima kasih,” jawab Tha.
Thapun mencoba mengayunkan pedang itu. Ternyata, pedang itu sangat ringan sampai Tha memotong pohon yang tumbuh di belakang rumahnya. Karna, pohon itu sangat besar. Suara jatuhnya pohon itu sampai ke depan rumah. “Ada ribut – ribut apa ini?” tanya Kakek. Saat dilihat ternyata pohon yang sudah tumbuh kokoh dibelakang rumahnya telah tumbang. Siapa yang menumbangkan pohon ini?” tanya Kakek yang sedikit penasaran. Tha lalu berkata, “Saya yang menjatuhkannya, Kek.” “Kau, Tha. Bagaimana mungkin?” kata Kakek yang masih heran. Cheat lalu berkata, “Mungkin saja. Jika dia belajar diam – diam.” “Tha, apa kau belajar memainkan pedang?” tanya Kakek.  Tha lalu menjawab, “Iya, kek,” jawab Tha. “Saya melihat Sin yang pandai memainkan pedang. Saya ingin juga bisa memainkan pedang seperti Sin,” kata Tha yang sedikit ketakutan. “Jadi, begitu. Baiklah, kau boleh menggunakan pedang. Asalkan tidak digunakan untuk membunuh, kata Kakek sambil menasehati.
4 hari pun berlalu. Hari Cheat dan Sin untuk bertarungpun telah tiba. Tha dan Kakekpun ikut menyaksikan mereka. Sin yang pertama menyerang. Cheatpun dapat menghindarinya dengan mudah tanpa senjata. Cheat lalu menendangnya sampai terpental. Untung saja dia dihentikan oleh pohon yang berdiri dibelakangnya. Sin lalu berkata dalam hati, “Dia kuat sekali meskipun tidak menggunakan pedang.” “Apa hanya segitu kemampuanmu. Bukankah kau sudah kuberi waktu untuk menyempurnakan jurusmu?,” kata Cheat sambil menyemangati. Sin lalu mengeluarkan jurusnya. Cheatpun lalu mengeluarkan pedangnya. Sin lalu mengeluarkan jurus yang sudah disempurnakannya, Super Sonik Viper Slash. Cheat lalu mengeluarkan skill pertahanannya, Shining Sword Shield. Jurusnya dapat dipatahkan meskipun jurus Cheat tidak bertahan lama. Saat dilihat ternyata pohon – pohon yang ada dibelakang Cheat dahan – dahannya terpotong semua. “Bagus, ternyata kau sudah bertambah kuat rupanya. Baiklah sekarang giliranku,” kata Cheat.
Cheat lalu mengeluarkan jurus sebenarnya Black Shadow Slash, yaitu Black Moon Shadow Slash. Dengan sedikit gerakan Cheat lalu melancarkan serangannya, Cheat tidak menyangka serangannya tidak mengenai Sin. Sin lalu terkejut. Sin lalu melihat Tha dan Kakek yang juga terkejut. Tiba – tiba terdengar suara yang sangat keras dari belakang. Saat Sin berbalik arah, Sin terkejut pohon – pohon yang ada di belakangnya menghilang lenyap tak berbekas. Tapi, terlihat jauh di ujung sana terdapat pohon yang tumbang. Sin pun tidak menyangka bahwa kekuatan Cheat ternyata sangat hebat. Sin lalu terduduk menyaksikan kekuatan Cheat yang begitu hebat.
“Kau, kenapa duduk disitu?” tanya Cheat. Sin lalu berkata, “Aku menyerah. Kau terlalu kuat untuk aku lawan.” Cheat lalu bertkata, “Apa hanya segitu  nyalimu? Baiklah kalau begitu. Tha, boleh aku meminjam pedang yang pernah aku berikan padamu sebelumnya?” tanya Cheat. “Ini dia,” jawab Tha sambil mengeluarkan pedangnya. Cheat lalu memberikannya pada Sin. “Kau pakailah pedang ini,” kata Cheat sambil memberikan pedang Tha. “Aku tidak akan mengggunakan skill pedangku, tp kau boleh menggunakannya. Kita harus selesaikan pertarungan ini, kata Cheat sambil menyemangati. Cheat lalu membuat perjanjian, “Jika aku yang kalah, kau boleh menjadiku budakmu dan jika kau kalah, kau ikut denganku berkelana..”
“Apa kau bersungguh – sungguh mengatakan itu, Cheat?”tanya Tha yang sedikit bingung. Cheat lalu menjawab, “Tentu saja. Oh, ya. Selain itu kau juga akan kuangkat menjadi saudaraku.” Pertarunganpun kembali dilanjutkan. Tangan Sin yang semula kaku tidak bisa bergerak sekarang sudah bisa digerakkan. “Baiklah, bersiap-siaplah, terima seranganku,” Kata Sin yang sedang menyerang Cheat dari atas. Cheat yang melihat keatas lalu menghilang. Sin yang menyerangnyapun lalu mencari dimanakah Cheat berada. Tak lama setelah itu, Cheat muncul dari belakang. Sin yang terdesak lalu cepat – cepat menghindar. Sin lalu menggunakan jurusnya. Cheat yang sudah melihat jurus itu lalu maju dan menghilang tak berbekas. Sin yang menyadarinya lalu mengeluarkan jurusnya lagi kearah sebaliknya. Cheat yang sudah memprediksikannya lalu memotong pohon sekitar untuk menjadi tameng. Tak diduga, pohon yang menjadi tameng itu hancur hanya dengan sekali serang. Cheat yang melihat kesempatan lalu menyelesaikannya dengan sekali serang. Pada akhirnya Cheat tetaplah menang. “Cheat, sebenarnya pedang apa ini?” tanya Sin. Cheat lalu menjawab, “Itu adalah pedang yang kudapat saat aku pergi ke Synesta.” “Synesta katamu. Bukan kota Synesta sangatlah jauh sekali,” tanya Sin yang masih bingung. “Aku pergi kesana dengan mengendari Naga,” jawab Cheat. “Kau bercanda, kan?” tanya Sin lagi. “Tentu saja tidak,” jawab Cheat. “Dia ada di atas langit,” tambahnya. “Apa?” tanya Sin yang melihat keatas. “Apa kau ingin melihatnya?” tanya Cheat. Thapun berkata, “Tentu saja, aku ingin sekali.” “Kau jugakan Sin?” tanya Tha Sin hanya mnganggukkan kepala. Tanpa menunggu lagi Cheatpun memanggil Kaiser. Kaiser keluarlah”, kata Cheat. Tiba – tiba angin yang berhempus lalu berubah derastis dan awan yang semula tenang mulai berputar seperti ingin mempersembahkan sesuatu dari atas. Pada saat yang tidak terduga, Kaiser muncul dari langit dengan kecepatan cahaya dan menghempas tanah yang ia pijaki. Sin dan Tha yang melihatpun terkejut dibuatnya. Ini Nagaku, namanya Kaiser. Kaiser beri salam. Naga itu lalu menundukkan kepala. Sin dan Thapun takjub dibuatnya. Tha lalu berkata, “Cheat, kau luar biasa. Kau bisa menjinakkan Satu dari 8 Naga terkuat;” Bahamut (Dragon Master (DM) of Light), Kaiser (DM of Flame), Tyrant (DM of Dark), Wyvern (DM of Ice), Laviathan (DM of Water), Raigor (DM of Earth), Sheeren (DM of Wind), dan Gulnrir (DM of Lightning). “Terima kasih, tapi sebenarnya dialah yang memilihku. Aku tidak pernah melawannya sebelumnya karena pasti aku sudah terbunuh,” jawab Cheat dengan mengatakan kebenarannya. Tha lalu berkata, “Berarti Naga ini....”. Sin lalu berkata,  “Jadi, rumor itu benar. Jika Para Naga yang asli hanya bisa mengikuti satu tuan dan Dia sendiri yang memilihnya. Menurut, beberapa orang, hanya orang yang kuatlah yang akan dipilih. Naga Kaiser adalah Naga Cahaya, Naga dari Astral. Bahkan menjadi lambang di benderanya.” “Cheat, Bolehkah aku bertanya?” tanya Sin. “Silahkan,” jawab Cheat. “Siapa kau sebenarnya?” tanya Sin. Cheat menjawab, “Aku hanya seseorang pengelana.” “Apa yang sebenarnya kau cari sampai kau berkelana?” tanya Sin lagi. “Sesuatu yang dapat menghilangkan “Monster” yang ada di dalam tubuhku,” jawab Cheat. “Monster” apa yang kau maksud?” tanya Sin lagi. Cheat hanya berkata sambil tersenyum, “Slayer of God.” “Sudah cukup, ayo kita pergi,” ajak Cheat.
Kaiser terbang membawa mereka bertiga menuju Negeri di seberang lautan. Saat menyebrangi lautan, terlihat dari atas Gunung yang besar berada di tengah lautan dan dibatasi oleh pusaran air yang besar yang mengelilingi Gunung. “Cheat, lihat ada gunung, kata Tha sambil menunjuknya. Cheat menjawab, “Ya, aku sudah melihatnya. Itu tempat Laviathan tinggal.” “Benarkah?” tanya Tha. “Jadi, kau sudah pernah kesana?” tanya Sin. “Cheat menjawab, Sudah, tapi sayangnya Laviathan tidak ingin diganggu.” “Kenapa?” tanya Sin. Cheat menjawab, “Kau juga akan tahu nanti jika kau sudah kesana.” “Kenapa tidak sekarang saja?” tanya Tha. Cheat menjawab, “Ada hal yang lebih penting daripada melihat Laviathan.” “Lagipula kalian berdua belum cukup kuat utk berhadapan langsung dengan Laviathan,” kata Cheat sambil memberi tahu. Kaiserpun langsung terbang menuju seberang dengan cepat. Sesampainya diseberang, Cheat kemudian menyuruh Kaiser utk terbang dilangit sampai Cheat membutuhkannya lagi. Cheat, kita dimana? Kita diteritorial Wyndia dan  Barkham. Jdi, kita kemana? Kita ke Wyndia. Kita akan mengikuti sayembara. Benarkahitu, Cheat? Yeah, sudah lama aku tidak mengikuti sayembara. Sayembara tentang apa? Sayembara pencarian Petarung yang bisa mengalahkan Putri kerajaan Wyndia. Kau bercandakan? Tidak, apa kau ingin ikut? Aku.... aku.... Baiklah, meskipun aku sebenarnya tidak suka bertarung dengan perempuan. Cheat hanya tersenyum. Pada saat di depan gerbang Wyndia. Cheat bertemu dengan teman lama dan temannyapun melihat ke arah Cheat. Lama tidak bertemu, Cheat. Kau juga, Bay. Bagaimana dengan Mira? Dia baik – baik saja. Jadi, kau juga akan ikut dalam sayembara juga. Tidak, aku akan digantikan oleh temanku, Tha. Jadi, begitu. Apa kau tidak berniat meminangnya? Aku masih ingin berpetualang. Jika, aku ikut sudah pasti, aku tidak akan bisa pergi kemana – mana. Hahahahaha. Tentu saja, kerena dia kan cinta berat sama kau. Itu yang tidak ku suka. Jika aku yang jadi, dan aku pergi tanpa pamit pasti dia...., sambil menghayalkan bagaimana Dia marah. Oh, ya. Cheat, kau sudah menemukan pedang itu. Tentu saja, tapi sayangnya pedang ini masih mencari Masternya yang cocok. Aku sendiri masih belum bisa mengendalikannya.

No comments :